Dalam proses
pembelajaran IPS terdapat hal-hal pokok yang harus dipahami dan dikuasai oleh
peserta didik. Hal-hal tersebut adalah fakta, konsep, generalisasi, dan
akhirnya teori-teori.
1. Fakta
Fakta adalah
hal (keadaan, peristiwa) yg merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Fakta adalah segala sesuatu yang
terjadi, dapat diamati, diraba, dilihat, dirasa dan terjadi pada tempat dan
waktu tertentu. Artinya fakta merupakan suatu bukti terjadinya sesuatu. Bila sesuatu tersebut menyangkut kehidupan
masyarakat banyak dan bersifat sosial, maka fakta tersebut disebut sebagai
fakta sosial.
Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Contoh, di sekolah seorang murid diwajibkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Contoh, di sekolah seorang murid diwajibkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
Fakta dapat
menyebabkan lahirnya teori baru. Fakta juga dapat menjadi alasan untuk menolak
teori yang ada dan bahkan fakta dapat mendorong untuk mempertajam
rumusan teori yang sudah ada. Di lain pihak, teori dapat merangkum fakta dalam
bentuk generalisasi dan prinsip-prinsip agar fakta lebih mudah dapat dipahami.
Banks
(Ischak:2004:2.7) mengemukakan bahwa fakta merupakan pernyataan positif dan rumusannya sederhana. Ada kalanya guru juga perlu mencari upaya
untuk lebih menjelaskan pengertian fakta ini dengan cara yang sederhana
misalnya dengan memberikan pertanyaan kepada siswa, seperti :
a.
Siapakah
teman anda yang tidak hadir hari ini !
b.
Siapakah
nama guru IPS anda ?
c.
Ada
berapa meja belajar yang ada di ruang ini ?
Jawaban yang
dikemukakan siswa atas pertanyaan di atas merupakan fakta. Dengan demikian,
akan disadari bahwa fakta itu amat banyak dan tak terhitung jumlahnya. Namun,
perlu disadari bahwa fakta bukan tujuan akhir dari pengajaran IPS. Pengetahuan
yang hanya bertumpu pada fakta akan sangat terbatas. Hal ini dikarenakan oleh :
a.
Kemampuan
untuk mengingat fakta sangat terbatas
b.
Fakta
bisa berubah pada suatu waktu, misalnya tentang perubahan iklim di suatu kota,
perubahan bentuk pemerintahan, dan sebagainya
c.
Fakta
hanya berkenaan dengan situasi khusus.
Fakta merupakan
salah satu bahan kajian yang amat penting dalam mata pelajaran IPS. Dengan kata
lain bahwa fakta merupakan salah satu materi yang dikaji dalam IPS. Dengan
fakta-fakta yang ada kita dapat menyimpulkan sesuatu atau beberapa peristiwa
yang pernah terjadi. Fakta merupakan titik awal untuk membentuk suatu konsep.
Dari beberapa konsep yang saling berkaitan kita dapat membentuk suatu
generalisasi. Fakta, konsep, dan generalisasi merupakan bahan kajian dalam Ilmu
Pengetahuan Sosial yang harus dipahami siswa.
2.
Konsep
Perang, damai, konflik, dan sebagainya merupakan peristiwa
sosial. Apakah perang
merupakan konsep? Mengapa perang disebut sebagai konsep? Apa ciri-ciri konsep? Konsep merupakan
salah satu komponen dasar yang harus
dikuasai
untuk mempelajari IPS.
Bila beberapa
fakta
dikumpulkan dan dilakukan penarikan kesimpulan, maka hasilnya disebut dengan
konsep. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 588), pengertian konsep adalah gambaran
mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan
oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Menurut
Soedjadi (2000:14) pengertian konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan
untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan
dengan suatu istilah atau rangkaian kata. Menurut
Bahri (2008:30) pengertian konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah
objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu
mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek
ditempatkan dalam golongan tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran
orang dalam bentuk representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri pun dapat
dilambangkan dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa). Jadi pengertian konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu,
sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan barbagai fenomena yang sama.” Konsep
adalah suatu abstraksi yang mewakili kelas objek-objek, kejadian-kejadian,
kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama. Contohnya “keluarga”,
maka dalam konsep keluarga itu pasti ada bapak, ibu, anak, saudara. Contoh
konsep lain adalah korupsi. Korupsi merupakan suatu tindakan
penyimpangan dari untuk kepentingan umum dialihkan untuk kepentingan pribadi
atau kelompok.
Konsep adalah suatu
kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan alat intelektual yang
membantu kegiatan berfikir dan memecahkan masalah. Dari pengertian tersebut
dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa konsep mengandung atribut. Atribut
adalah ciri yang membedakan tabel objek atau peristiwa atau proses dari obyek,
peristiwa atau proses lainnya. Atribut dapat didasarkan atas fakta berupa
informasi konkret yang dapat dibuktikan
melalui laporan seseorang atau hasil pengamatan langsung. Laporan
verbal, gambar-gambar, chart yang berisi data dapat digunakan untuk
mengkomunikasikan atribut. Misalnya jika kita memperoleh sesuatu bahwa ada sebuah
benda yang terbuat dari kayu, memiliki empat buah kaki, ada bidang datar di
atas kaki tersebut yang dipergunakan untuk menulis. Maka dengan kemampuan
mental kita, informasi yang berupa fakta tersebut kita sederhanakan dengan cara
memberi nama atau label yaitu ”meja tulis”. Dari contoh tersebut menggambarkan
bahwa seseorang harus terlibat dalam proses berfikir, karena ia sedang
memikirkan tentang contoh-contoh konsep. Proses berfikir tersebut sering disebut
dengan istilah ”konseptualisasi”.
Oleh karena itu,
kesan mental (mental image) dari
seseorang tentang suatu konsep akan berbeda karena tergantung kepada latar
belakang pengetahuan, ilmu yang dimiliki, dan budaya orang yang melakukan
konseptualisasi. Karena setiap orang membangun
konsepnya sendiri berdasarkan pengalaman, dalam membaca buku, diskusi dan
sebagainya sehingga ia menangkap sesuatu bahwa:
a. Konsep bukan suatu verbalisasi/tidak spesifik.
b. Konsep adalah kesadaran mental yang bersifat internal yang mempengaruhi perilaku.
Menurut Womack
(1970), selain memahami konsep yang dibangun berdasarkan pengenalan
kita terhadap atribut kelas (penggolongan) dan simbol, juga penting memahami
tingkat arti (level of meaning) dari
sebuah konsep. Ia berpendapat bahwa sebuah konsep studi sosial merupakan kata
atau sekumpulan kata (prosa) yang berkaitan dengan satu gambaran tertentu yang
menonjol dan bersifat tetap (Certain,
vakint, inalienable, features =
tetap, menonjol, tak dapat dicabut)
Konsep sangat
penting bagi kehidupan manusia karena konsep dapat membantu seseorang untuk mengorganisasikan informasi atau data yang mereka terima. Konsep dapat
menempatkan informasi dalam kategori-kategori atau kelompok-kelompok dan
mempertimbangkan hubungan antar data. Berbeda dengan fakta yang terbatas pada
situasi khusus, konsep mempunyai penerapan yang luas dan memiliki banyak
penafsiran.
Konsep dapat
diperoleh di mana seseorang harus mengenal, memahami, dan merumuskan data-data
yang menjadi ciri atau atribut dari suatu konsep. Pengalaman sebelumnya sangat
diperlukan untuk menghadapi bermacam konsep dalam situasi yang berbeda (http://growol.blogspot.com/2011/03/pengertian-fakta-konsep-dan.html#ixzz1yOCq5quQ).
Konsep dapat dinyatakan dalam sejumlah bentuk
konkrit atau abstrak, luar atau sempit, satu atau frase. Beberapa konsep yang
bersifat konkrit, misalnya seperti dibawah ini :
Manusia
Gunung
Lautan
Daratan
Rumah
Negara
Barang
konsumsi
Pakaian
Pabrik.
Sementara konsep yang bersifat abstrak seperti
berikut dibawah ini :
Demokrasi
Kejujuran
Kesetiaan
Keadilan
Kebebasan
Tanggung
jawab
Hak
Pertimbangan
Sistem
hukum
Konsep dapat berupa sejumlah fakta yang memiliki
keterkaitan dengan makna atau difinisi yang ditentukan. Karakteristik atau
ciri-ciri konsep disebut atribut , misalnya konsep tentang “sepeda motor” dapat
dijelaskan dengan atribut berikut :
a.
Kendaraan beroda dua.
b.
Digerakkan dengan mesin.
c. Berbahan
bakar bensin.
3.
Generalisasi
Kita membutuhkan uang untuk hidup. Ayam termasuk
hewan berkaki dua. Kedua
pernyataan ini menghubungkan beberapa konsep, yakni konsep uang dan hidup atau konsep ayam dan
hewan. Apakah pernyataan tersebut
merupakan
generalisasi? Mengapa pernyataan tersebut disebut sebagai fakta? Apa ciri-ciri generalisasi?
Generalisasi merupakan salah satu konsep
dasar
yang harus dikuasai untuk mempelajari IPS.
Hubungan
antar dua atau lebih konsep yang sudah teruji secara emperis dinamakan
generalisasi. Oleh karena
itu generalisasi
dapat berbentuk proposisi, hipotesis, inferens, kesimpulan, pemahaman, atau
prinsip.
a.
Ciri-ciri
generalisasi
1)
Menunjukkan hubungan antara dua konsep atau lebih.
2)
Bersifat umum dan merupakan abstraksi
yang menunjukkan keseluruhan kelas dan bukan bagian atau contoh.
3) Adalah
tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari sekedar konsep.
4)
Berdasarkan pada proses dan dikembangkan
atas dasar penalaran dan bukan hanya berdasarkan pengamatan semata.
5)
Berisi pernyataan-pernyataan yang dapat
dibuktikan kebenarannya dan validasi artinya diuji berdasarkan bukti-bukti yang
pasti dengan mengguna- kan sistem penalaran dan equity.
b. Fungsi generalisasi.
1)
Membantu dalam pemilihan bahan
pengajaran.
2)
Mengorganisasikan kegiatan belajar
mengajar.
3)
Membantu dalam membangun pengertian
(artikulasi) bahan-bahan pengajaran dalam kurikulum studi IPS.
c. Perbedaan antara konsep dan
generalisasi.
GENERALISASI
|
KONSEP
|
a.
Generalisasi
adalah dasar-dasar atau aturan-aturan yang dituangkan dalam kalimat yang
kompleks.
|
a.
Konsep adalah suatu kesatuan atribut berkaitan.
|
b.
Generalisasi memiliki tesis yang menunjukkan
sesuatu tentang subjek kalimat.
|
b.
Konsep tidak memiliki tesis.
|
c. Generalisasi bersifat objektif dan
impersonal/tidak satu/umum.
|
c.
Konsep amat subjektif dan
personal yang memiliki konotatif yang berbeda antara orang yang satu dengan
orang yang lain.
|
d. Generalisasi memiliki aplikasi yang universal.
|
d.
Konsep hanya terbatas pada
orang-orang tertentu.
|
e. Untuk membentuk suatu generalisasi pada taraf awal
harus didukung oleh sejumlah besar fakta yang membawakan sejumlah konsep
untuk mengungkapkan sebuah generalisasi. Fakta memiliki keberlakuan atau
penerapan yang sangat terbatas kea rah waktu, tempat, dan ruang, atau
kejadian lain.
|
e.
Sedangkan konsep memiliki daya keberlakuan dan penerapan yang lebih
luas yang membantu seseorang untuk membentuk dan memahami suatu generalisasi.
Dengan generalisasi kita dapat memperkirakan kejadian-kejadian yang akan
datang. Karena memiliki keberlakuan yang lebih luas, maka konsep dan
generalisasi lebih bersifat umum bila dibandingkan dengan fakta.
|
Ilmu pengetahuan
tidak akan terbentuk secara teoritis apabila tidak didukung oleh generalisasi,
maka sudah tentu materi ilmu pengetahuan sosial tidak terbentuk sesuai dengan
struktur ilmu yang ada. Peranan generalisasi dalam IPS sudah diawali sejak
pengumpulan fakta atau data, membentuk suatu konsep dan akhirnya membuat suatu
generalisasi. Dengan demikian antara fakta, konsep, dan generalisasi merupakan
suatu rangkaian keseluruhan (sistem) yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan
dalam rangka membentuk suatu teori ilmu pengetahuan termasuk IPS
Konsep dan
generalisasi memegang peranan penting dalam mengajar IPS. Pada tingkat SD lebih ditekankan
pada pemahaman konsep, dan
pada tingkat
sekolah menengah ke atas lebih ditekankan kepada generalisasi. Untuk membentuk konsep pada diri anak tidaklah mudah.
Konsep dapat dipelajari dengan efektif dengan mengemukakan sejumlah contoh yang
positif. Hasil penelitian telah membuktikan bahwa konsep efektif diajarkan jika
sejumlah contoh positif dikemukakan, sehingga dapat dibentuk karakteristik dari
konsep yang di ajarkan, diikuti dengan contoh negatif yang menggambarkan
karakteristik yang membedakannya.
1.
Evaluasi belajar
Bentuk soal : pilihan ganda
Petunjuk mengerjakan soal
Pilihlah jawaban
yang benar
Soal-soal
1.
Segala
sesuatu yang terjadi, dapat diamati, diraba, dilihat, dirasa dan terjadi pada
tempat dan waktu tertentu
disebut dengan …………..
a.
Konsep
b.
Fakta
c.
Teori
d.
Generalisasi
2.
Suatu
abstraksi yang mewakili kelas objek-objek, kejadian-kejadian,
kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama disebut dengan ………….
a.
Konsep
b.
Fakta
c.
Teori
d.
Generalisasi
3.
Hubungan
antar dua atau lebih konsep yang sudah teruji secara emperis dinamakan …………
a.
Konsep
b.
Fakta
c.
Teori
d.
Generalisasi
4.
Tujuan utama pembelajaran IPS adalah :
a.
Untuk
membantu meningkatkan kemampuan generasi muda dalam membuat
keputusan-keputusan rasional sebagai
warga negara.
b.
Untuk
membantu meningkatkan pengetahuan
generasi
muda dalam membuat keputusan-keputusan
rasional sebagai warga negara.
c.
Untuk
membantu meningkatkan ketrampilan generasi muda dalam membuat
keputusan-keputusan rasional sebagai
warga negara.
d.
Untuk
membantu meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan ketrampilan generasi muda
dalam membuat keputusan-keputusan
rasional sebagai warga negara yang secara kultural memiliki keragaman,
dan yang hidup dalam masyarakat demokratis
di dunia yang saling tergantung.
5.
Membantu dalam pemilihan bahan
pengajaran; mengorganisasikan
kegiatan belajar mengajar;
membantu
dalam membangun pengertian (artikulasi) bahan-bahan pengajar an dalam kurikulum
studi IPS merupakan
fungsi dari adanya ……………
a.
Konsep
b.
Fakta
c.
Teori
d.
Generalisasi
Bentuk soal : esei
Petunjuk mengerjakan soal
a.
Kerjakan
soal-soal di bawah ini dengan benar
b.
Bobot setiap
soal maksimum 10
Soal-soal
1.
Jelaskan
yang dimaksud dengan fakta, konsep, generalisasi dalam pembelajaran IPS
2.
Uraikan
manfaat fakta, konsep, generalisasi dalam pembelajaran IPS
Kunci Jawaban tes pilihan ganda
1.
B
2.
A
3.
D
4.
D
5.
D
Kunci jawaban tes esai
1.
Yang
dimaksud dengan fakta, konsep, generalisasi
dalam pembelajaran IPS sebagai berikut.
a.
Fakta
adalah segala
sesuatu yang terjadi, dapat diamati, diraba, dilihat, dirasa dan terjadi pada
tempat dan waktu tertentu.
b.
Konsep
adalah suatu
abstraksi yang mewakili kelas objek-objek, kejadian-kejadian,
kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama
c.
Generalisasi
adalah hubungan antar dua atau lebih konsep yang sudah
teruji secara emperis.
2.
Manfaat
fakta, konsep, generalisasi dalam pembelajaran IPS sebagai berikut.
a.
Fakta
menjadi dasar pijakan dalam menganalisis sesuatu dan juga menjadi dasar dalam
membentuk suatu konsep
b. Manfaat konsep adalah menjadi bahan
kajian utama untuk menelaah berbagai masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari. Untuk menyelesaikan masalah kita harus menggunkan berbagai konsep
ilmu sosial
yang telah dipaparkan diatas, seperti konsep kelompok, konflik, perilaku, peran
dan lain-lain. Tanpa menggunakan konsep itu akan sulit untuk memberikan solusi
terbaik terhadap masalah yang dihadapi. Untuk menarik suatu kesimpulan atau
keputusan tertentu maka kita tidak akan terlepas dari proses generalisasian,
oleh sebab itu dibawah ini akan diarahkan bagaimana kedudukan atau peran
generalisasi dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Manfaat generalisasi dalam IPS. Jelas dikatakan bahwa pada Ilmu Pengetahuan tidak akan dapat terbentuk secara teoritis apabila tidak didukung oleh generalisasi. Keterkaitan dan kedudukan atau peranan generalisasi dalam IPS sudah diawali sejak pengumpulan fakta atau data, membentuk suatu konsep dan akhirnya membuat suatu generalisasi.
Manfaat generalisasi dalam IPS. Jelas dikatakan bahwa pada Ilmu Pengetahuan tidak akan dapat terbentuk secara teoritis apabila tidak didukung oleh generalisasi. Keterkaitan dan kedudukan atau peranan generalisasi dalam IPS sudah diawali sejak pengumpulan fakta atau data, membentuk suatu konsep dan akhirnya membuat suatu generalisasi.
Daftar pustaka
Astuti, Siti Irene. 2001. Ilmu Sosial Dasar. Yogyakarta: UPT MKU UNY
Barr, Robert D,
James L. Barth, S. Samuel Shermis, 1977, Defining the Social Studies,
Bulletin 51, Virginia, NCSS
Cassirer, Ernst. 1987. Manusia dan Kebudayaan: Sebuah Esei Tentang Manusia.
Fenton E, 1967, Teaching the New Social Studies in Secondary
School : An Inductive Approach, Bloomington, Indiana University Press
Hamersma,
H., 2008, Pintu Masuk ke Dunia Filsafat,
Yogyakarta : Kanisius
Hoselitz,
F.B. (Ed), 1965 , A Reader’s Guide to The Social
Sciences, New York : The Free Press
Ischak.2004. Pendidikan IPS di SD. Jakarta:Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka.
Keller, Charles R.,
Needed : Revolution in the
Social Studies, dalam Herbert Louis J., dan William Murphy (eds), 1971,
Structure
in the Social Studies, Washington, NCSS
Koentjaraningrat.
2000. Kebudayaan, Mentalitas, dan
Pembangunan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Mehlinger, H.D., 1987, The Study of American Political
Behaviour, Bloomington: Indiana University Press
Supriadi, D.
& Mulyana, R. (Eds.), 2001, Prof. Muhammad Numan Somantri, M.Sc. :
Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung : Remaja Rosdakarya
Verhak,
Ch., & Haryono, I., 1997, Filsafat Ilmu Pengetahuan-Telaah Atas Cara Kerja
Ilmu-ilmu, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Wiryohandoyo,
Soedarno,Ph.D.1994, Pendidikan Ilmu Sosial, (makalah seminar, di FPIPS IKIP
Semarang)
Website :
trimakasih materinya bagus sangat memebantu saya
BalasHapusOke, Makasih Kunjungannya
BalasHapusTrims. Menjadi bahan tambahan jawaban tugas IPS dari UT
BalasHapuskunjungi juga Blog Materi Belajar Sekolah dan Kuliah
Apa judul Generaslisasi harus selalu disertai perbandingan konsep dan fakta ?
BalasHapus