Rabu, 11 November 2015

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA




Tidak seperti biasanya, tiba-tiba saja ada siswa yang mendapat nilaimatematika yang jauh di bawah nilai rata-rata teman sekelasnya. Orang tuayang tidak menerima kenyataan ini lalu memeriksa pekerjaan anaknya. Merekakaget ketika mengetahui sang guru menyalahkan beberapa pekerjaan anaknyayang benar seperti: 2,3 + 3,01 = 5,31 dan ½ + 1/3 = 5/6. Ternyata, setelahdiselidiki lebih lanjut oleh orang tuanya, si anak salah menulis soal karena iamemiliki sedikit kekurangan pada organ matanya. Yang seharusnya 3,91ditulisnya 3,01 dan 1/5 ditulis 1/3. Sang guru menyalahkan pekerjaan tersebutkarena ia hanya terpaku pada kunci jawaban. Setelah sang anak diberikacamata, ia tidak salah lagi menulis soal dan nilai matematikanya menjadi baik.
Contoh ini menunjukkan bahwa penglihatan yang kurang baik dapat menjadisalah satu penyebab kesulitan belajar siswa. Dalam hal ini tulisan maupunperagaan guru kurang bisa dilihat sehingga informasi guru tidak sampai dengansempurna.
Setiap guru mendambakan para siswanya dapat belajar dengan baik.Namun kenyataannya tidaklah demikian. Sehingga guru mungkin pernahmenemui atau mengalami beberapa siswa yang selalu membikin ulah, sealumengacau, rendah diri, malas, lambat menghafal, ataupun membenci matapelajaran IPA, Matematika, ataupun Bahasa Inggris. Di sisi lain ada siswa yangbiasa ceria tetapi dengan tiba-tiba saja menjadi murung dan malas belajar.
Pertanyaan yang mungkin muncul adalah, mengapa hal seperti itu dapat terjadi?Kenyataan-kenyataan ini menunjukkan bahwa siswa dapat mengalami hal-halyang menyebabkan ia tidak dapat belajar atau melakukan kegiatan selamaproses pembelajaran sedang berlangsung. Mungkin juga, si siswa dapat belajaratau melakukan kegiatan selama proses pembelajaran sedang berlangsung,namun tidak maksimal. Faktor penyebabnya dapat berasal dari dalam diri si anaksendiri dan dapat juga dari luar. Pada contoh pertama, seorang anak mengalamihambatan belajar yang disebabkan oleh faktor penglihatan yang kurang baik,sedangkan pada contoh kedua, hambatan belajar tersebut lebih disebabkan olehfaktor kejiwaan pada diri anak tersbut. Para ahli seperti Cooney, Davis &Henderson (1975) telah mengidentifikasikan beberapa faktor penyebab kesulitantersebut, di antaranya:

1. FAKTOR FISIOLOGIS
Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkaitdengan kurang berfungsinya otak, susunan syaraf ataupun bagian-bagiantubuh lain. Para guru harus menyadari bahwa hal yang paling berperanpada waktu belajar adalah kesiapan otak dan sistem syaraf dalammenerima, memroses, menyimpan, ataupun memunculkan kembaliinformasi yang sudah disimpan. Kalau ada bagian yang tidak beres padabagian tertentu dari otak seorang siswa, maka dengan sendirinya si siswaakan mengalami kesulitan belajar. Bayangkan kalau sistem syaraf atau otakanak kita karena sesuatu dan lain hal kurang berfungsi secara sempurna.
Akibatnya ia akan mengalami hambatan ketika belajar. Di samping itu,siswa yang sakit-sakitan, tidak makan pagi, kurang baik pendengaran,penglihatan ataupun pengucapannya sedikit banyak akan menghadapikesulitan belajar. Untuk menghindari hal tersebut dan untuk membantusiswanya, seorang guru hendaknya memperhatikan hal-hal yang berkaitdengan kesulitan siswa ini. Seorang siswa dengan pendengaran ataupunpenglihatan yang kurang baik, sebaiknya menempati tempat di bagiandepan. Untuk para orang tua, terutama ibu, makanan selama masakehamilan akan sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan fisikputra-putrinya . Makanan yang dapat membantu pertumbuhan otak dansistem syaraf bayi yang masih di dalam kandungan haruslah menjadiperhatian para orang tua.

2. FAKTOR SOSIAL
Merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah jika orang tua danmasyarakat sekeliling sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kegiatanbelajar dan kecerdasan siswa sebagaimana ada yang menyatakan bahwasekolah adalah cerminan masyarakat dan anak adalah gambaran orangtuanya. Oleh karena itu ada beberapa faktor penyebab kesulitan belajaryang berkait dengan sikap dan keadaan keluarga serta masyarakatsekeliling yang kurang mendukung siswa tersebut untuk belajar sepenuhhati. Sebagai contoh, orang tua yang sering menyatakan bahwa BahasaInggris adalah bahasa setan (karena sulit) akan dapat menurunkankemauan anaknya unutuk belajar bahasa pergaulan internasional itu. Kalauia tidak menguasai bahan tersebut ia akan mengatakan “ Ah Bapak sayatidak bisa juga.” Untuk itu, setiap guru tidak seharusnya menyatakansulitnya mata pelajaran tertentu di depan siswanya. Tetangga yangmengatakan sekolah tidak penting karena banyak sarjana menganggur,masyarakat yang selalu minum-minuman keras dan melawan hukum, orangtua yang selalu marah, nonton TV setiap saat, tidak terbuka ataupunkurang menyayangi anaknya dengan sepenuh hati dapat merupakan contohdari beberapa faktor sosial yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa.
Intinya, lingkungan di sekitar siswa harus dapat membantu mereka untukbelajar semaksimal mungkin selama mereka belajar di sekolah. Dengancara seperti ini, lingkungan dan sekolah akan membantu para siswa,harapan bangsa ini untuk berkembang dan bertumbuh menjadi lebihcerdas. Siswa dengan kemampuan cukup seharusnya dapat dikembangkanmenjadi siswa berkemampuan baik, yang berkemampuan kurang dapatdikembangkan menjadi berkemampuan cukup. Sekali lagi, orang tua, guru,dan masyarakat, secara sengaja atau tidak sengaja, dapat menyebabkankesulitan bagi siswa. Karenanya, peran orang tua dan guru dalammembentengi para siswa dari pengaruh negatif masyarakat sekitar, disamping perannya dalam memotivasi para siswa untuk tetap belajarmenjadi sangat menentukan.

3. FAKTOR KEJIWAAN
Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkaitdengan kurang mendukungnya perasaan hati (emosi) siswa unutuk belajarsecara sungguh-sungguh. Sebagai contoh, ada siswa yang tidak suka matapelajaran tertentu karena ia selalu gagal mempelajari mata pelajaran itu.
Jika hal ini terjadi, siswa tersebut akan mengalami kesulitan belajar yangsangat berat. Hal ini merupakan contoh dari faktor emosi yangmenyebabkan kesulitan belajar. Contoh lain adalah siswa yang rendah diri,siswa yang ditinggalkan orang yang paling disayangi dan menjadikannyasedih berkepanjangan akan mempengaruhi proses belajar dan dapatmenjadi faktor penyebab kesulitan belajarnya. Hasil penelitian menunjukkanbahwa anak yang dapat mempelajari suatu mata pelajaran dengan baikakan menyenangi mata pelajaran tersebut. Begitu juga sebaliknya, anakyang tidak menyenangi suatu mata pelajaran biasanya tidak atau kurangberhasil mempelajari mata pelajaran tersebut. Karenanya, tugas utamayang sangat menentukan bagi seorang guru adalah bagaimana membantusiswanya sehingga mereka dapat mempelajari setiap materi dengan baik.
Yang perlu mendapatkan perhatian juga, hukuman yang diberikan seorangguru dapat menyebabkan siswanya lebih giat belajar, namun dapat jugamenyebabkan mereka tidak menyukai guru mata pelajaran tersebut. Dapatjuga terjadi, si siswa lalu membenci sama sekali mata pelajaran yang diasuhguru tersebut. Kalau hal seperti ini yang terjadi, tentunya akan sangatmerugikan si siswa tersebut. Peran guru memang sangat menentukan.
Seorang siswa yang pada hari kemarinnya hanya mampu mengerjakan 3 dari 10 soal dengan benar, lalu dua hari kemudian ia hanya mampumengerjakan 4 dari 10 soal dengan benar, gurunya harus menghargaikemajuan tersebut. Guru hendaknya jangan hanya melihat hasilnya saja,namun hendaknya menghargai usaha kerasnya. Dengan cara seperti ini,diharapkan si siswa akan lebih berusaha lagi. Intinya, tindakan seorangguru dapat mempengaruhi perasaan dan emosi siswanya. Tindakantersebut dapat menjadikan seorang siswa menjadi lebih baik, namun dapatjuga menjadikan seorang siswa menjadi tidak mau lagi untuk belajar suatumata pelajaran.

4. FAKTOR INTELEKTUAL
Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkaitdengan kurang sempurna atau kurang normalnya tingkat kecerdasan siswa.Para guru harus meyakini bahwa setiap siswa mempunyai tingkatkecerdasan berbeda. Ada siswa yang sangat sulit menghafal sesuatu, adayang sangat lamban menguasai materi tertentu, ada yang tidak memilikipengetahuan prasyarat dan juga ada yang sangat sulit membayangkan danbernalar.
Hal-hal yang disebutkan tadi dapat menjadi faktor penyebabkesulitan belajar pada diri siswa tersebut. Di samping itu, hal yang perlumendapatkan perhatian adalah para siswa yang tidak memiliki pengetahuanprasyarat. Ketika sedang belajar matematika atau IPA, ada siswa SLTP yangtidak dapat menentukan hasil 1/2 + 1/3, (–5) + 9, ataupun 1 : ½. Siswaseperti itu, tentunya akan mengalami kesulitan karena materi terebutmenjadi pengetahuan prasyarat untuk mempelajari matematika ataupunIPA SLTP. Untuk menghindari hal tersebut, Bapak atau Ibu Guru hendaknyamengecek dan membantu siswanya menguasai pengetahuan prasyarattersebut sehingga mereka dapat mempelajari materi baru dengan lebihbaik.

5. FAKTOR KEPENDIDIKAN
Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkaitdengan belum mantapnya lembaga pendidikan secara umum. Guru yangselalu meremehkan siswa, guru yang tidak bisa memotivasi siswa untukbelajar lebih giat, guru yang membiarkan siswanya melakukan hal-hal yangsalah, guru yang tidak pernah memeriksa pekerjaan siswa, sekolah yangmembiarkan para siswa bolos tanpa ada sanksi tertentu, adalah contoh darifaktor-faktor penyebab kesulitan dan pada akhirnya akan menyebabkanketidak berhasilan siswa tersebut.
Berdasar penjelasan di atas, Bapak dan Ibu Guru sudah seharusnyamenyadari akan adanya beberapa siswa yang mengalami kesulitan atau kurangberhasil dalam proses pembelajarannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktortertentu, sehingga mereka tidak dapat belajar dan kurang berusaha sesuaidengan kekuatan mereka. Idealnya, setiap guru harus berusaha dengan sekuattenaga untuk membantu siswanya keluar dari setiap kesulitan yangmenghimpitnya. Namun hal yang perlu diingat, penyebab kesulitan itu dapatberbeda-beda. Ada yang karena faktor emosi seperti ditinggal saudara kandungtersayang ataupun karena faktor fisiologis seperti pendengaran yang kurang.
Untuk itu, para guru harus mampu mengidentifikasi kesulitan dan penyebabnyalebih dahulu sebelum berusaha untuk mencarikan jalan pemecahannya.
Pemecahan masalah kesulitan belajar siswa sangat tergantung padakeberhasilan menentukan penyebab kesulitan tersebut. Sebagai contoh, siswa Ayang memiliki kesulitan karena penglihatan atau pendengaran yang kurangsempurna hanya dapat dibantu dengan alat optik atau alat elektronik tertentudan mereka diharuskan duduk di bangku depan. Namun para siswa yangmengalami kesulitan belajar karena faktor lingkungan dan faktor emosi tidakmemerlukan kacamata seperti yang dibutuhkan siswa A namun merekamembutuhkan bantuan dan motivasi lebih dari gurunya. Pengalaman sebagaiguru telah menunjukkan bahwa ada siswa yang sering membuat ulah di kelasdengan maksud agar diperhatikan guru dan temannya. Setelah diselidiki ternyataia kurang mendapat perhatian orang tuanya. Untuk anak seperti ini, sudahseharusnya para guru lebih memberikan perhatian dan kasih sayang. Sekali lagi,kesabaran, ketekunan dan ketelatenan para guru sangat diharapkan di dalammenangani siswa yang mengalami kesulitan belajar. Guru dapat menyarankanorang tua siswa tertentu untuk memberi tambahan pelajaran khusus di sore hariuntuk siswa yang lamban. Yang lebih penting dan sangat menentukan adalahperan guru pemandu, kepala sekolah, pengawas maupun Kepala KantorDepdiknas di dalam menangani kesulitan belajar siswa yang disebabkan olehfaktor-faktor kependidikan. Pada akhirnya penulis meyakini bahwa pengetahuantentang faktor-faktor penyebab kesulitan belajar ini akan sangat bermanfaat bagiBapak dan Ibu Guru. Dengan membaca tulisan ini, diharapkan para guru akanmengetahui, selanjutnya dapat menggunakan pengetahuan tersebut dalam PBMterutama ketika ia sedang mendiagnosis kesulitan belajar siswa. Pada akhirnya,mudah-mudahan usaha setiap jajaran Depdiknas untuk mencerdaskan kehidupanbangsa akan berhasil dengan gemilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar