Sabtu, 17 Oktober 2015

PERKEMBANGAN SOSIAL, PRIBADI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KBM

 Hasil gambar untuk perkembangan peserta didik


A.    PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa pengertian perkembangan sosial adalah berkembangnya   tingkat  hubungan   antar  manusia   sehubungan   dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.
·      Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial
Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: faktor keluarga, kematangan anak, status sosial ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan kemampuan mental terutama emosi dan inteligensi.
a.    Keluarga
Keluarga merapakan lingkungan pertama dan ntama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya.
b.    Kematangan
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangkan dalam proses memberi dan menerima pendapat orang Iain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional.
b.    Status Sosial Ekonomi
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat.
c.       Pendidikan:
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan memberi warna sosial anak di dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang.
d.      Kapasitas mental (emosi dan inteligensi) :
kemampuan berpikir mempengaruhi banyak hal seperti kemampuan belajar, memecahkan, dan berbahasa. Perkembangan emosi sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan bahasa yang baik.
B.     PERKEMBANGAN BAHASA PESERTA DIDIK
Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam pergaulan atau hubungannya dengan orang lain. Bahasa merupakan alat bergaul. Oleh karena itu, penggunaan bahasa menjadi efektif sejak seorang individu memerlukan berkomunikasi dengan orang lain.
Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti faktor intelek/ kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa. Perkembangan bahasa sangat dipengaruhi oleh lingkungan., karena bahasa pada dasarnya merupakan hasil belajar dari lingkungan. Jadi perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat komunikasi, baik secara lisan, tertulis, maupun dengan tanda-tanda dan isyarat. Mampu dan menguasai alat komunikasi di sini diartikan sebagai upaya seseorang untuk dapat memahami dan dipahami orang lain.
1.  Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa
Berbahasa   terkait   erat   dengan   kondisi   pergaulan.   Oleh   sebab   itu perkembangannya dipengaruhi oleh faktor :
a.    Umur anak
b.    Kondisi Lingkungan
c.    Kecerdasan
d.   Status sosial ekonomi keluarga  
e.    Kondisi fisik
2.    Pengaruh kemampuan berbahasa terhadap kemampuan berpikir
Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling berpengaruh satu sama lain. Bahwa kemampuan berpikir berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya kemampuan berbahasa berpengaruh terhadap kemampuan berpikir. Seseorang yang rendah kemampuan berpikirnya, akan mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat yang baik, logis, dan sistematis. Hal ini pula yang mengakibatkan sulirnya berkomunikasi.
3.    Upaya pengembangan kemampuan berbahasa dan implikasinya dalam penyelenggaraan pendidikan.
Perkembangan bahasa yang menggunakan model pengekspresian secara mandiri, baik lisan maupun tertulis, dengan mendasarkan pada bahan bacaan, akan lebih mengembangkan kemampuan bahasa anak dan membentuk pola bahasa masing-masing. Dalam penggunaan model ini guru harus banyak memberikan rangsangan dan koreksi dalam bentuk diskusi atau komunikasi bebas. Dalam pola itu sarana perkembangan bahasa seperti buku-buku surat kabar, majalah dan lain-lain hendaknya disediakan di sekolah maupun di rumah.
D. PERKEMBANGAN EMOSI
Gejala-gejala emosional seperti: marah, takut, bangga dan rasa malu, cita dan benci, harapan dan rasa putus asa, perlu dicermati dan dipahami dengan baik.
1.    Pengertian emosi :
Perbuatan atau perilaku kita sehari-hari pada umumnya disertai oleh perasaan-perasaan tertentu seperti :perasaan senang dan tidak senang. Perasaan senang dan tidak senang yang selalu menyertai perbuatan-perbuatan kita sehari-hari disebut "warna efektif ". Warna efektif itu kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah, atau kadang-kadang tidak jelas (samar-samar). Dalam hal warna efektif yang kuat, maka perasaan-perasaan menjadi lebih mendalam, lebih luas, dan lebih terarah sehingga perasaan seperti ini disebut "emosi".
Emosi dan perasaan adalah dua haï yang berbeda. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa  :  emosi adalah perasaan yang tidak dapat dikendalikan. Sedangkan perasaan adalah suasana psikis yang mengambil bagian pribadi dalam situasi, dengan jalan membuka diri terhadap suatu hal yang berbeda dengan keadaan atau nilai dalam dirinya. Bagaimana dri-dri khas emosi ? pada saat emosi terjadi, sering kali terjadi perubahan-perubahan pada fïsik, antara Iain berupa :
·      Reaksi elektris pada kulit meningkat, sehingga kelihatan marah.
·      Peredaran darah bertambah cepat bila marah.
·      Denyut jantung bertambah cepat bila terkejut.
·      Pernapasan bernapas panjang bila kecewa.
·      Pupil mata membesar bila marah.
·      Liur mengering kalau takut/tegang.
·      Bulu roma berdiri kalau takut
·      Pencernaan mencret-mencret kalau tegang.
·      Otot terjadi tegang dan bergetar.
2.    Karakteristik perkembangan emosi :
 Jenis emosi yang secara normal adalah : cinta, kasih. Sayang, gembira, amarah, takut dan cernas, cemburu, dan sedih.
a.    Cinta, kasih dan sayang :
Cinta, adalah suatu perasaan suka sekali, perasaan terpikat antara laki-laki dan perempuan yang kadang-kadang didasari oleh nafsu. Kasih,  adalah suatu perasaan yang ada pada diri seseorang untuk menyayangi sesamanya seperti menyayangi diri sendiri. Sayang, adalah suatu perasaan penyelesaian yang disertai oleh rasa rindu sebagai aktualisasi rasa kasih.
b.    Marah dan permusuhan :
Rasa marah merupakan realitas yang mempertajam tuntutan dan pemilikan minât, yang mengakibatkan peredaran darah bertambah cepat, otot menjadi tegang dan bergetar.
Ada 4 macam yang perlu diperhatikan dalam hal marah dan permusuhan seperti berikut ini :
1.         Marah merupakan upaya individu untuk melindungi haknya agar bisa bebas dari ketergantungan nya dan menjamin hubungannya dengan pihak lain.
2.         Perlu pula disadari sisa-sisa kemarahan itu dapat terjadi menjadi permusuhan dalam bentuk : dendam, kesedihan, prasangka atau kecenderungan untuk merasa tersiksa. Sikap-sikap permusuhan itu tumbuh karena saling curiga dan tidak bersahabat.
3.         Kemarahan dan permusuhan, dapat timbul oleh rasa cemburu, baik cemburu karena cinta maupun kecemburuan sosial.
4.         marah dapat terjadi karena diri sendiri tidak dapat merealisasi apa yang ingin dicapai.
A.  PERKEMBANGÀN NILAL MORAL DAN SIKAP
a.      Pengertian nilai, moral dan peserta didik :
Nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma yang berlaku di masyarakat, misalnya adat kebiasaan, sopan santun dan sebagainya. Jadi, sopan santun, adat dan kebiasaan serta nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah nilai-nilai yang hidup menjadi pegangan seseorang dalam kedudukannya sebagai warga negara Indonesia dalam hubungannya hidup dengan negara dan dengan sesama warga negara.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila seperti yang tercantum di dalam sila "kemanusiaan yang adil beradap" sebagai berikut :
1.              Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
2.              Mengembangkan sikap tenggang rasa.
3.              Tidak semena-mena terhadap orang lain, berani membela kebenaran dan keadilan, dan sebagainya.
Moral adalah ajaran tentang baik buruk, perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban dan sebagainya.
Nilai-nilai kehidupan sebagai norma dalam masyarakat senantiasa menyangkut persoalan antara baik dan buruk, jadi berkaitan dengan moral. Sikap adalah kesediaan bereaksi individu terhadap suatu hal. Dengan demikian, keterkaitan antara nilai, moral, sikap dan tingkah laku akan tampak dalam pengalaman nilai-nilai
b.      Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan nilai, moral dan sikap:
Perkembangan enternalisasi nilai-nilai terjadi melalui identifikasi dengan orang-orang yang dianggap nya sebagai model.
Perkembangan moral dipandang sebagai proses internasionalisasi norma-norma masyarakat dan di pandang sebagai kematangan dari sudut organik biologik. Menurut psikonalisis, moral dan nilai menyatu dalam konsep "super ego". Super ego dibentuk melalui jalan internalisasi larangan-Iarangan atau perintah-perintah yang datang dari Iuar (terutama dari orang tua).
Didalam usaha membentuk tingkah laku sebagai pencerminan nilai-nilai hidup tertentu ternyata bahwa faktor lingkungan memang peranan penting dalam pembentukan moral. Maka jelas sifat dan sifat lingkungan terhadap nilai hidup tertentu dan moral makin kuat pula pengaruhnya untuk membentuk (atau meniadakan) tingkah laku yang sesuai.
c.       Upaya pengembangan nilai, moral dan sikap, serta implikasi nya dalam
penyelenggaraan pendidikan :
Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam mengembangkan nilai,moral dan sikap adalah :
(1)          Menciptakan komunikasi : didahului dengan pemberian informasi tentang nilai-nilai dan moral.
(2)          Menciptakan lingkungan yang serasi : seseorang yang mempelajari nilai hidup, moral tertentu, kemudian berhasil memiliki sikap dan tingkah Iaku sebagai pencerminan nilai hidup itu.
A.    PERKEMBANGAN PRIBADIPESERTA DIDIK
1.      Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pribadi :
a.        Pengaruh status sosial ekonomi .
b.       Pengaruh faktor keturunan.
c.        Pengaruh faktor lingkungan.
d.       Pengaruh faktor pembawaan dan lingkungan
2.      Perbedaan individu dalam perkembangan pribadi :
Lingkungan kehidupan sosial budaya yang mempengaruhi perkembangan kepribadian manusia amatlah kompleks dan heterogen.
3.      Pengaruh perkembangan kehidupan pribadi terhadap tingkah laku :
Kehidupan merupakan rangkaian yang berkesinambungan dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan.
4.      Upaya pengembangan kehidupan pribadi :
Kehidupan kepribadian merupakan rangkaian proses pertumbuhan dan perkembangan,  perlu dipersiapkan dengan baik.


B.     IMPLIKASINYA PERKEMBANGAN SOSIAL, KEPRIBADIAN TERHADAP KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
1.            Perhatian guru perlu di arahkan kepada kemampuan siswa didalam penyelenggaraan pendidikan sehingga terdapat pangkuan terhadap kemampuan, terhadap kepercayaan, kebebasan dan semacamnya.
2.            Guru perlu memberi pengarahan akademis yang sesuai dengan kemampuan, minât dan bakat siswa, maupun terhadap jenis pekerjaan sesuai dengan keterampilan peserta didik. Di samping itu, perlu pula diberi bimbingan praktis sesuai dengan lapangan kerja yang dibutuhkan di dalam masyarakat, serta bimbingan perkawinan.
3.            Perlu juga diperhatikan penyusunan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan kerja di masyarakat atau yang menjamin pekerjaan setelah siswa tamat $ulus).
4.            Perlu pula diperhatikan pendidikan tentang nilai kehidupan untuk lebih mengenal norma kehidupan sosial masyarakat, melalui organisasi pemuda, pertemuan secara periodik dengan orang tua siswa, serta pemantapan pendidikan agama.
5.            Perlu pula diperhatikan tentang muatan lokal yang harus ditampilkan (khususnya SD). Isi muatan lokal haruslah secara selektif, yang benar-benar dapat memberi bekal apabila siswa tidak melanjutkan lagi. Keterampilan yang diperoleh melalui muatan lokal dapat memberi jaminan kelangsungan hidup di masyarakat.

Sumber  : http://catatan-kuliah-ku.blogspot.co.id/2011/01/bab-v-perkembangan-sosial-pribadi-dan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar