A. Pertumbuhan Fisik dan Persepsual Anak
Dalam kehidupan
anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang
menyangkut peningkatan ukuran dan sturukur biologis. Pertumbuhan adalah
perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematngan fungsi-fungsi
fisik yang berlangsung secara normal pada anak sehat, dalam perjalanan waktu
tertentu.
1. Karakterîstik pertumbuhan dan
Perkembangan Remaja
Ada banyak isrilah yang
dipergunakan untuk kata remaja seperti:puberteit, adolescentia, youth, pubertas
(puber), semuanya mengarah kepada pengertian remaja. Dalam ilmu
kedokteran, masa remaja merupakan tahap perkembangan fisik dimana
alat-alat kelamin mencapai kematangannya.
Secara
anatomis alat-alat kelamin
maupun keadaan tubuh berfungsi secara sempurna:
(1) Pada
anak laki-laki: masa remaja berlangsung kurang lebih 2 tahun dihitung sejak
anak laki-laki mengalami mimpi basah (mengeluarkan air mani pada saat tidur).
(2) Pada
anak perempuan: masa remaja berlangsung kurang lebih 2 tahun dihitung sejak anak
menstruasi (haid) pertama.
Perkembangan jiwa
anak pada masa remaja ini masih dalam kondisi "entropy", yaitu suatu
keadaan dimana kesadarannya masîh belum tersusun rapi.
Kondisi entropy terwujud dalam
beberapa hal :
- Anak selalu
menantang orang tua, malas (maunya tidur saja), cenderung coba-coba tanpa
konsultasi
- Dalam kelompok
sosialnya mudah dipengaruhi misalnya: merokok, ngebut, minuman keras, obat-obat
terlarang, berpesta ria, tawuran, dan mengganggu lawanjenisnya.
- Secara perorangan:
ia suka mengkhayal dan berfantasi
2. Penyebab perubahan :
Adapun penyebab
perubahan pada masa remaja ini diduga dua kelenjar yang bekerja aktif pada
sistem endokrin yaitu kelenjar pituitary dan kelenjar gonad, yang terletak di
dasar otak yang erat hubungannya dengan perubahan pada masa remaja. Kedua
hormon ini adalah hormon pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan
ukuran tubuh dan hormon gonadotropik yaitu hormon yang merangsang gonad
(kelenjar kelamin) supaya aktif bekerja.
Sebelum masa remaja
(pra-remaja) kedua hormon ini telah mulai diproduksi dan dikendalikan oleh
kelenjar endokrin. Kelenjar ini diaktifkan oleh rangsangan yang dilakukan oleh
kelenjar hypothalamus, yaitu kelenjar yang dikenal sebagai kelenjar untuk
merangsang pertumbuhan pada saat remaja dan terletak di otak.
Adapun
perubahan-perubahan fisik yang penting dan yang terjadi pada masa remaja,
adalah:
a. Perubahan ukuran tubuh
Anak laki-laki
tumbuh lebih cepat dari anak perempuan. Pertumbuhan anak laki-laki akan
mencapai bentuk tubuh dewasa pada usia 19 tahun sampai 20 tahun, sedangkan bagi
anak perempuan pada usia 18 tahun.
b. Perubahan proporsi tubuh
Ciri tubuh yang
proporsional (sebanding, seimbang) pada masa remaja ini tidak semua untuk
seluruh tubuh, ada bagian tubuh yang semakin tidak proporsional.
· Ciri kelamin yang utama
Pada masa
kanak-kanak, alat kelamin utama belum berkembang dengan sempurna. Ketika memasuki
masa remaja, alat kelamin mulai berfungsi pada saat berusia 14 tahun, yaitu
pada saat pertama kali anak laki-laki mengalami "mimpi basah".
Sedangkan pada anak perempuan, indung telurnya mulai berfungsi pada usia 13
tahun, yaitu pada saat pertama kali mengalami menstruasi atau haid. Mulai dari
lahir sampai anak perempuan bisa mengandung disebut "masa steril".
· Ciri kelamin Kedua
Yang dimaksud
dengan ciri kelamin kedua pada anak perempuan adalah membesarnya buah dada dan
mencuatnya puting susu, panggul melebar lebih lebar dari bahunya, tumbuh rambut
di sekitar alat kemaluan, tumbuh rambut di ketiak, suara bertambah nyaring.
Sedangkan pada anak laki-laki tumbuh kumis dan jenggot, otot mulai tampak, bahu
melebar lebih lebar dari panggul, nada suara agak parau, tumbuh jakun, tumbuh
bulu di ketiak, bulu dada, dan bulu di sekitar kemaluan, perubahan jaringan
kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori membesar.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan fisik
a. Pengaruh keluarga:
Ditinjau dari pengaruh faktor
keluarga, maka keturunan dan lingkungan sangat memegang peranan penting.
b. Pengaruh
gizi
Anak-anak yang memperoleh gizi
yang cukup, tubuhnya akan lebih tinggi dan lebih cepat mencapai taraf remajanya
dibandingkan dengan anak yang kurang memperoleh gizi.
c. Gangguan emosional
Anak yang sering mengalami
gangguan emosional menyebabkan terbentuknya steoroid adrenal (kelenjar buntu
yang menghasilkan hormon pada bagian ginjal) yang menghambat pembentukan hormon
sehingga tidak tercapainya berat badan yang seharusnya.
d. Jenis
kelamin
Anak laki-laki lebih tinggi dan
lebih berat dari pada anak perempuan, yang disebabkan oleh pembentukan tulang
dan otot.
e. Status sosial
ekonomi
Anak-anak yang berasal dari
keluarga yang berstatus sosial ekonomi daerah, cenderung mempunyai bentuk badan
lebih kecil dan pertumbuhannya lambat dibandingkan dengan anak berlatar
belakang status sosial ekonominya tinggi.
f. Kesehatan
Anak-anak yang sehat dan jarang
saMt akan memiliki tubuh yang lebih berat dari anak yang sakit-sakitan.
g. Persepsi Anak
Kita menerima berbagai rangsang
dari Iuar diri Jata melalui lima indera. Proses penerimaan rangsang ini disebut
"penginderaan" (sensation).
B. REMAJA; PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANNYA
Adolence menunjukkan masa yang
tercepat antara 12-22 tahun
dan mencakup seluruh perkembangan psikis yang terjadi pada masa tersebut.
1. Remaja menurut hukum
Usia minimal
untuk suatu perkawinan menurut undang-undang perkawinan saja mengenal konsep
"remaja" walaupun tidak terbuka. Usia minimal untuk suatu perkawinan
menurut undang-undang disebutkan 16 tahun untuk wanita dan 19-22 tahun untuk
pria (Pasal 7 undang-undang No 1/1974 tentang perkawinan).Waktu antara 16 dan
19-22 tahun ini disejajarkan dengan pengertian remaja dalam ilmu-ilmu sosial
lainnya.
2. Remaja
ditinjau dari sudut perkembangan fisik
Dalam dunia
kedokteran dan ilmu-ilmu lain yang terkait remaja dikenal sebagai suatu tahap
perkembangan fisik dimana alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya.
Secara anatomis berarti alat-alat khusus dan keadaan tubuh pada umumnya
memperoleh bentuknya yang sempuma dan secara faal alat-alat kelamin tersebut
sudah dapat berfungsi secara sempuma pula. Pada akhir perkembangan fisi ini
akan menjadi seorang pria yang berotot dan berkumis yang menghasilkan beberapa
ratus juta sel mani (spermatozoa setiap kali berejakulasi (memancarkan air
mani) atau seseorang wanita yang berpayudara dan berpinggul besar yang setiap
bulannya mengeluarkan sel telur dari indung telur yang disebut menstruasi atau
haid.
Masa pematangan
fisik ini berjalan kurang Iebih 2 tahun dan biasanya dîhitung mulai menstruasi
pertama pada anak wanita atau sejak anak wanita atau sejak anak pria mengalami
mimpi basah. Khususnya berkaitan dengan kematangan seksual merangsang remaja
untuk memperoleh kepuasan seksual. Haï ini dapat mertimbulkan gejala onani atau
masturbasi.
3. Batasan Remaja menurut WHO
Remaja adalah suatu masa pertumbuhan dan perkembangan
dimana :
a. Individu berkembang dari saat pertama kali ia
menunjukkan tanda-tanda
seksual sekunder sampai saat ia menunjukkan tanda-tanda.
seksual sekunder sampai saat ia menunjukkan tanda-tanda.
b. Individu mengalami perkembangan psikologi dan pola
identifikasi dari
kanak-kanak menjadi dewasa.
kanak-kanak menjadi dewasa.
c. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi
yang penuh kepada
keadaan yang relatif lebih mandiri.
keadaan yang relatif lebih mandiri.
4. Remaja ditinjau dari faktor Sosial Psikologis
Salah satu ciri
remaja disamping tanda-tanda seksualnya adalah : Perkembangan psikologis dan
pada identyifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa. Puncak perkembangan jiwa
itu ditandai dengan adanya proses perubahan dari kondisi "entropy" ke
kondisi " Negen-tropy".
• Entropy adalah :
Keadaan dimana kesadaran manusia masih belum tersusun rapi. Walaupun isinya
sudah banyak (pengetahuan, perasaan dan sebagainya) namun isi-isi tersebut
belum saling terkait dengan baik sehingga belum bisa berfungsi secara maksimal.
• Kondisi Negen-tropy
adalah : Dimana isi kesadaran tersusun dengan baik, pengetahuan yang satu
terkait dengan perasaan atau sikap.
5. Defenisi
Remaja untuk masyarakat Indonesia
Sebagai pedoman
umum untuk remaja Indonesia dapat digunakan bâtas usia 11 - 24 tahun dan belum
menikah. Pertimbangan adalah sebagai berikut :
1. Usia 22 tahun adalah usia dimana pada umumnya
tanda-tanda seksual sekunder mulai nampak (kriteria fsik)
2. Dibanyak masyarakat Indonsia, usia 11 tahun sudah
dianggap akil balik, baik menurut adat maupun agama, sehingga masyarakat tidak
lagi memperlakukan mereka sebagai anak-anak (kriteria sosial)
3. Pada usia tersebut mulai ada tanda-tanda penyempumaan
perkembangan jiwa seperti tercapainya identitas diri (ego identity)
tercapainya fase génital dari perkembangan kognitif (Piaget) maupun moral
(Khohlberg)
4. Batas usia 24 tahun merupakan bâtas maksimal yaitu
memberi peluang bagi mereka yang sampai bâtas usia tersebut masih
menggantungkan diri pada orang Iain, belum mempunyai hak-hak penuh sebagai
orang dewasa. Rentangan usia dalam masa remaja tampak ada berbagai pendapat,
walaupun tidak terjadi pertentangan.
• Bigot, Kohnstam dan
Pallland mengemukakan bahwa masa pubertas berada pada usia 15 -18 tahun.
• Hurlocck (1964) remaja antara 13-21.
• WHO menetapkan
remaja umur 19 - 20 tahun (10 -14,15-20 tahun).
• Perserikatan
bangsa-bangsa menetapkan remaja usia 15 - 21 tahun.
C. Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan dapat
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu : kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder.
Kebutuhan primer pada hakekatnya merupakan kebutuhan biologis atau organik dan
umumnya merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif asli. Contoh kebutuhan
primer itu antara lain : makan, minum, bernafas dan kehangatan tubuh. Sedangkan
kebutuhan sekunder umumnya merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif yang
dipelajari, seperti misalnya kebutuhan untuk mengejar pengetahuan, kebutuhan
akan hiburan, kebutuhan mengikuti pola hidup bermasyarakat, kebutuhan akan
hiburan, alat transportasi dan semacamnya.
Beberapa contoh
kebutuhan-kebutuhan fisiologis adalah makan minum, istirahat, seksual,
perlindungan diri. Sedangkan kelompok kebutuhan psikologis, seperti yang
dikemukakan Maslow (1984) mencakup : 1). Kebutuhan untuk memiïïki sesuatu, 2)
Kebutuhan akan cinta dan kasih sayang, 3) kebutuhan akan keyakinan diri dan 4 )
kebutuhan aktualisasi diri.
Kebutuhan Remaja, masalah dan konsekuensinya
Masa remaja
merupkan masa peralihan dari kanak-kanak menuju masa dewasa. Hall (Dalam
Liekerd, dkk 1974 : 478) memandang bahwa masa remaja ini sebagai masa
"Strom and stress". la menyatakan bahwa selama masa remaja banyak
masalah yang dihadapi karena remaja itu berupaya menemukan jati diri remaja
dilakukan dengan berbagai pendekatan, agar ia dapat mengaktualisasikan diri
secara baik. Aktualisasi diri merupakan bentuk kebutuhan untuk mewujudkan jati
dirinya. Beberapa jenis kebutuhan remaja dapat diklasifikasikan menjadi
kelompok kebutuhan yaitu :
· Kebutuhan organik
seperti makan, minum, bernafas, seks.
· Kebutuhan emosional
yaitu kebutuhan untuk mendapatkan simpati dan pengakuan dari pihak lain dikenal
dengan n'aff.
· Kebutuhan berprestasi atau need achievment yang
dikenal dengan n'Ach, yang berkembang karena didorong untuk mengembangkan
potensi yang dimiliki dan sekahgus menunjukkan kemampuan psiko- fisis.
· Kebutuhan untuk mempertahankan diri dan mengembangkan jenis
pertumbuhan fisik dan perkembangan sosio-psikologis dimasa remaja. Disamping itu remnaja membutuhkan pengakuan akan kemampuannya yang menurut maslow kebutuhan ini disebut kebutuhan penghargaan . Remaja membutuhkan penghargaan dan pengakuan bahwa ia atau mereka telah mampu berdiri sendiri, mampu melaksanakan rugas-tugas seperti yang dilakukan oleh orang dewasa, dan dapat bertanggung jawab atas sikap dan perbuatan yang dikerjakannya. Remaja telah memahami berbagai aturan didalam kehidupan Masyarakat dan tentu saja mereka berupaya untuk mengikuti aturan-aturan itu.
pertumbuhan fisik dan perkembangan sosio-psikologis dimasa remaja. Disamping itu remnaja membutuhkan pengakuan akan kemampuannya yang menurut maslow kebutuhan ini disebut kebutuhan penghargaan . Remaja membutuhkan penghargaan dan pengakuan bahwa ia atau mereka telah mampu berdiri sendiri, mampu melaksanakan rugas-tugas seperti yang dilakukan oleh orang dewasa, dan dapat bertanggung jawab atas sikap dan perbuatan yang dikerjakannya. Remaja telah memahami berbagai aturan didalam kehidupan Masyarakat dan tentu saja mereka berupaya untuk mengikuti aturan-aturan itu.
Beberapa masalah
yang dihadapi remaja yang sehubungan dengan kebutuhan/ kebutuhannya dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Upaya untuk dapat mengubah sikap dan
perilaku kekanak-kanankan menjadi sikap dan perilaku dewasa tidak
semuanya dapat dengan mudah untuk dicapai baîk oleh remaja laki-laki maupun
perempuan. Bersikap tidak percaya diri, pendiam atau harga diri kurang.
2. Seringkali remaja mengalami kesulitan untuk menerima
perubahan-perubahan fisiknya. Hanya sedikit remaja yang merasa puas dengan
tubuhnya. Hal ini disebabkan pertumbuhan tubuhnya dirasa kurang serasi. .
3. Perkembangan fungsi seks pada masa ini dapat
menimbulkan kebingungan remaja untuk memahaminya, sehingga sering terjadi salah
tingkah dan perilaku yang menentang norma.
4. Dalam memasuki kehidupan bermasyarakat, remaja yang
terlalu mendambakan kemandirian, dalam arti menilai dirinya cukup mampu untuk
mengatasi problema kehidupan, kebanyakan akan menghadapi berbagai masalah,
terutama masalah penyesuaian emosional, seperti perilaku yang over akting atau
lancang, dan semacamnya .
5. Harapan-harapan
untuk dapat berdiri sendiri dan untuk hidup mandiri secara sosial ekonomis,
akan berkaitan dengan berbagai masalah untuk menetapkan pilihan jenis pekerjaan
dan jenis pendidikan.
6. Berbagai
norma dan nilai yang berlaku didalam hidup bermasyarakat merupakan masalah
sendiri bagi remaja sedang dipihak remaja merasa memiliki nilai dan norma
kehidupannya yang dirasa lebih sesuai dalam haï ini para remaja menghadapi
perbedaan nilai dan norma kehidupan.
D. Usaha-usaha
pemenuhan kebutuhan remaja dan
implikasinya dalam penyelenggaraan
pendidikan
Pemenuhan kebutuhan
fisik atau organik merupakan tugas pokok. Kebutuhan ini harus dipenuhi karena
hal ini merupakan kebutuhan untuk mempertahankan kehidupannya agar tetap tegar
(survival).
Khusus kebutuhan
seksual, yang ini juga merupakan kebutuhan fisik remaja, usaha pemenuhannya
harus mendapatkan perhatian khusus dari orang tua, terutama ibu. Sekalipun
kebutuhan seksual merupakan bagian dari kebutuhan fisik, namun hal ini
menyangkut faktor lain untuk diperhatikan dalam pemenuhannya.
Pendidikan seksual
di sekolah dan terutama didalam keluarga harus mendapatkan perhatian. Program
bimbingan keluarga bimbingan perkawinan dapat dilakukan secara periodik oleh
setiap organisasi ibu-ibu dan organisasi wanita pada umumnya . Sekolah
sekali-kali perlu mendatangkan ahli atau dokter untuk memberikan
ceramah-ceramah tentang masalah-masalah remaja khususnya masalah seksual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar